TUGAS
MID MK EKONOMI POLITIK EROPA
Komentar dosen :
SAYA YANG BERTANDA TANGAN DIBAWAH INI :
NAMA :
FREDERIKUS KUTANGGAS
STB : 45 10 023 005
MENGATAKAN BAHWA TULISAN YANG SAYA BUAT
INI BELUM PERNAH DI
TERBITKAN OLEH SIAPANPUN JUGA BAIK DALAM
DI MEDIA CETAK
MAUPUN ONLINE.
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK(FISIP)
UNIVERSITAS”45”MAKASSAR
ANALISIS :IMF MENGAKU TELAH SALAH
MENANGANI KRISIS YUNANI
Era
globalisasi dan liberalisasi diberbagai bidang yang mengintegrasikan berbagai
Negara kedalam suatu organisasi ataupun institusi Internasional semakin sering
dan telah menjadi bagian dari pemenuhan kepentingan nasional setiap Negara
didunia.organisasi Internasional yang hadir dengan berbagai “label”ataupun
tujuan yang menjanjikan untuk membantu pemenuhan kepentingan nasional suatu
Negara memberikan harapan dan kepercayaan bagi berbagai Negara didunia untuk
tergabung dalam intitusi tersebut agar memperoleh bantuan ekonomi ataupun
bantuan lainnya dalam rangka peningkatan kesejateraan domestic negaranya,dengan
tergabung dengan suatu organisasi internasional berarti secara yuridis Negara
tersebut telah menyerahkan sebagian Kedaulatan negaranya untuk di
“Intervensi”oleh organisasi Internasional dimana Negara tersebut
bergabung.intervensi itu jelas dan nyata dalam berbagai kebijakan
domestic nasionalpun di campuri oleh organisasi itu.Nah hal ini yang terjadi
pula di yunani pada beberapa Tahun terakhir ini.
Seperti yang kita ketahui pada hari rabu minggu kemarin Dana Moneter
Internasional (International Monetary Fund) mengakui kegagalannya dalam
menyelamatkan Yunani dari resesi mendalam melalui dana talangan tahap pertama,tiga tahun lalu yaitu pada tahun 2010.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan IMF mengucurkan kembali dana talangan jilid kedua ke Yunani dengan jumlah lebih besar dari tahap pertama. Lembaga keuangan multinasional itu yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu mengakui pihaknya bersama dua kreditor lainnya, Uni Eropa (Eropean Union) dan bank sentral Eropa (Eropean Central Bank ), belum siap menghadapi krisis utang di Yunani dan menemui pilihan berat. Karenanya, IMF menegaskan akan meninjau kembali dana talangan ke Yunani pada tahun 2010.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan IMF mengucurkan kembali dana talangan jilid kedua ke Yunani dengan jumlah lebih besar dari tahap pertama. Lembaga keuangan multinasional itu yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu mengakui pihaknya bersama dua kreditor lainnya, Uni Eropa (Eropean Union) dan bank sentral Eropa (Eropean Central Bank ), belum siap menghadapi krisis utang di Yunani dan menemui pilihan berat. Karenanya, IMF menegaskan akan meninjau kembali dana talangan ke Yunani pada tahun 2010.
IMF menilai adanya
sejumlah masalah koordinasi dengan Komisi Eropa (UE) dan ECB. Menurut IMF,
Komisi UE terlalu fokus terhadap masalah Eropa ketimbang situasi di Yunani
sendiri. "Keahlian lembaga di Eropa lemah dalam menyusun rekomendasi
kebijakan.
IMF
terus-menerus diserang oleh sejumlah negara anggota terkait dengan pengucuran
dana talangan dalam jumlah besar ke Yunani. Padahal, IMF mengklaim langkah itu
dimaksudkan akan menghentikan penyebaran efek domino dari krisis Yunani ke
seluruh Eropa. "Adanya tekanan akan kebutuhan untuk mendukung Yunani
menjadi kekhawatiran tersendiri bahwa utang tidak berlanjut dengan profitabilitas tinggi,"
IMF didesak untuk menurunkan standar dan menyetujui bailout, meskipun mereka mengakui sempat optimistis. Kini kepercayaan pasar berada pada level terendah ketika sistem perbankan kehilangan 30 persen deposito dan perekonomian mengalami resesi lebih dalam dari perkiraan. Bahkan,angka pengangguran terus meningkat dan menyentuh rekor baru.
IMF didesak untuk menurunkan standar dan menyetujui bailout, meskipun mereka mengakui sempat optimistis. Kini kepercayaan pasar berada pada level terendah ketika sistem perbankan kehilangan 30 persen deposito dan perekonomian mengalami resesi lebih dalam dari perkiraan. Bahkan,angka pengangguran terus meningkat dan menyentuh rekor baru.
"Utang publik terus meningkat dan akhirnya perlu dilakukan restrukturisasi, daya saing sedikit membaik di balik penurunan upah, namun reformasi struktural tersendat dan keuntungan produktivitas semakin sulit diharapkan (http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/121144)
Pengakuan IMF ini
tentunya mendapat Kecaman dari masyarat Yunani dimana Banyak warga kecewa dengan pengakuan
IMF tentang keterlambatan respon dalam penyelesaian krisis hutang Yunani. Mulai
dari pejabat hingga golongan miskin menilai error tersebut telah
berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Ekspresi
kekecewaan juga diperlihatkan oleh kepala pemerintahan, yang dipaksa mengambil
kebijakan pahit berupa efisiensi kejam berskala nasional dalam dua tahun
terakhir. "Kami menjadi korban dari kekeliruan mereka selama
bertahun-tahun," ujarnya kepada reporter saat mengunjungi Finlandia
kemarin. Media juga tidak kalah mengkritisi IMF dengan membuat tajuk bernada
kecaman sesaat setelah realita itu terungkap. "IMF akhirnya mengakui
kejahatan mereka," demikian bunyi headline surat kabar Avgi di halaman
depan.
Sejak
menjalani efisiensi nasional, jumlah pengangguran di Yunani melonjak nyaris 27%
dan tren bunuh diri makin menjadi. Efek pengangguran terburuk menerpa kamu muda
dengan rasio warga tanpa pekerjaan mencapai 60% dari total usia produktif di
negeri dewa dewi tersebut.
Poin
utama dari studi IMF menyatakan bahwa terdapat kekeliruan dalam langkah
pemaksaan bagi investor untuk menerima kerugian dari surat hutang beracun
Yunani tahun 2011 silam atau 'haircuts'. Pemaksaan kerugian seharusnya bisa
dilakukan lebih dini jika otoritas mau mengakui bahwa program awal tidak
berjalan lancar. Dengan begitu, maka porsi pemangkasan anggaran Yunani tidak
sebesar sekarang karena jumlah pinjaman mereka kepada pihak Eropa tidak akan
menggelembung. Hasil studi kian memperkuat opini akan adanya pertentangan di
IMF, baik secara internal maupun dengan Uni Eropa. Beberapa pejabat IMF dan
pemerintah Eropa (khususnya Jerman) sudah sejak lama mengajukan wacana 'haircuts'
bagi surat hutang Yunani, namun ide itu mendapat perlawanan dari beberapa
pejabat penting lainnya, yang meyakini Yunani bisa diselamatkan.
Dana
moneter dan Uni Eropa menutup mata dalam menyikapi kondisi Yunani. Proyeksi
pertumbuhan mereka terhadap negara tersebut tidak realistis karena situasi
fiskal Athena terlanjur memburuk. IMF memang sudah berargumen ke publik bahwa
pihak otoritas telah menyepelekan dampak berantai dari pemangkasan anggaran
terhadap perekonomian negara itu. Namun sesungguhnya otoritas justru menghadapi
masalah yang lebih besar di sana, karena peta administrasi pemerintahan Yunani
jauh lebih buruk ketimbang apa yang terlihat dari luar.
Tidak
lama sesudah menyadari bahwa bailout pertama tidak bekerja sesuai harapan, IMF
dan Uni Eropa kembali mengucurkan dana talangan ke-dua senilai 172 miliar Euro
pada bulan Februari 2012. Jumlah itu termasuk dalam total biaya restrukturisasi
hutang swasta sebesar 200 miliar Euro. Krisis Yunani merupakan peristiwa
kebangkrutan terbesar dalam sejarah dan memberikan pelajaran berarti kepada pemangku kebijakan Eropa.(http://www.monexnews.com/world-economy)
Melihat
fenomena krisis yang terjadi di yunani dan kesalahan fatal yang dilakukan oleh
Intitusi Keuangan Internasional(IMF),maka menurut saya ada banyak hal penting
yang dapat menjadi pelajaran bagi berbagai Kepala Pemerintahan didunia,adapun
pelajaran yang dapat di petik dari error solution tersebut adalah Persoalan domestic suatu Negara tidak
mudah dan bahkan tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan solusi yang
ditawarkan oleh pihak ekstern dalam hal ini Pemerintah Yunani seharusnya tidak
menerima begitu saja Solusi yang
ditawarkan Pihak IMF karena kondisi Krisis yang terjadi dalam negeri Yunani
tidak sepenuhnya di Ketahui oleh Pihak IMF ini merupakan salah satu penyebab
solusi yang ditawarkan oleh IMF salah dan tidak berhasil mengatasi Krisis d
Yunani dan hal ini sangat berdampak kepada masyarakat Yunani yang semakin
menderita dengan kebijakan yang diterapkan sesuai dengan Solusi dari IMF.
Menurut saya yang mengetahui Persoalan akibat krisis tentunya pemerinta Yunani
sehingga seharusnya Pemerintah Yunani yang mengeluarkan Kebijakan tertentu guna
mengatasi Krisis domestiknya tanpa diintervensi oleh Pihak luar yang bukanya
memperbaiki malah ikut merusak Perekonomian Yunani yang terus mengalami keterpurukan
akibat krisis.sebagai intitusi Moneter terbesar di dunia IMF harus lebih
Referensi :
-
http://koranjakarta.com/index.php/detail/view01/121144.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar