Senin, 31 Desember 2012

REFLECTION 2012 n Plan For 2013"IN THE NAME OF GOD"

Puji dan Sukur hamba Haturkan Kehadirat-Mu ya Bapa Yang Maha Kuasa Karena Atas lindunganmu sehingga sampai saat ini saya masih dapat menikmati kehidupan dengan semua orang yang saya Kasihi Ya Tuhan,Semoga Rahmat dan Karuniamu senantiasa melindungi dan menyertai hamba dalam berbagai aktvitas dimuka bumi ini ya Tuhan. Ya Tuhan semoga Engkau mau senantiasa melindungi Keluarga hamba,(Bapak,Mama,Kaka"Adik dan seluruh Keluarga hamba yang berada dikampung halaman) dan juga lindungi dan berkatilah jalinan cinta hamba dengan kekasih yang sangat hamba Cintai dan sayangi Agar cinta kami selalu abadi selamanya nanti Ya Tuhan...Ya Bapa ini lah doa dan permohonan hamba pada Malam Tahun Baru ini,

  •  Terima Kasih Tuhan atas Keberhasilan yang telah saya lewati pada Tahun 2012 :
 1. Lolos seleksi di Jurusan Hubungan Internasional"FISIP"Univ"45"yang kemudian mewakili Jurusan dan Kampus pada Lomba Debat Bahasa Inggris tentang International Humanitarian Law Tingkat Nasional  yang berlangsung di  UGM Jogyakarta pada April 28-30 tahun 2012

2. Lolos Seleksi Beasiswa Yayasan ANDI SOSE'UNIVERSITAS"45"MAKASSAR yang dilaksanakan dalam rangka memperingati DIESNATALIS dan juga Peresmian Kampus baru Pascasarja,dimana diumumkan pemenang Beasiswax pada Tanggal 17 Desember 2012.

3. Sebagai mahasiswa Rantauan yang jauh dari Family dan tinggal di kost selama Tahun 2012 saya sama sekali tidak mendapat kesulitan dan rintangan dalam berbagai perencanaan dan aktivitas  saya.Semoga Rahmat Mujizat Tuhan senantiasa Tercurah dalam hidupku di Tahun-Tahun selanjutnya...Amin


 adapun rencana hidup dan aktivitas hamba selama 2013 ini antara lain :

 1.Perbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik  sesuai dengan ajaran agama.

2.Menjalin hubungan yang lebih intens dengan lingkungan dan sesama disekitar saya.

3.lebih giat dan teliti dalam masalah perkuliahan

4.Mengunjungi English Village di Pare,Surabaya,Jawa Timur.. setelah Final Semester Ganjil (Semester 5)

5.Mengikuti Kuliah Kerja Nyata(KKN) pada bulan Agustus 2013,dan mudah-mudahan bisa mengikut KKN profesi di salah satu Kantor Kedubes ataupun d MNC.
6.Proposal,Skripsi dan Wisuda tepat watu.

semoga berjalan sesuai dengan yang saya inginkan ya Tuhan...Amin...


DRAFT RESOLUTION (ASEAN MODEL CONFERENCE )



COMMITE      : General Assembly
TOPIC AREA : SOUTH CHINA SEA DISPUTE
SPONSOR        : PHILIPINES (SAYA DELEGASI PHILIPINA)
SIGNATORY :

Menimbang :  1. untuk menjamin kebebasan navigasi, menghormati hukum internasional dan  
                           Perdagangan yang sah menurut hukum.
                       2.demi terciptanya suatu perdamaian kawasan dan penghargaan terhadap                   
                            kedaulatan Negara yang bersengketa masing-masing
                       2. penciptaan stabilitas kawasan dalam berbagai konektivitas perdaga-
   Dunia yang bebas tanpa hambatan.

Memperhatikan :  Pendapat-pendapat para Pimpinan Negara-negara dikawasan ASEAN
                                Maupun non ASEAN.
Menegaskan :  Philipina selaku salah satu Negara dikawasan Asia Tenggara yang terlibat dalam  sengketa pengklaiman beberapa pulau yang berada diwilayah Laut China selatan maka,kami mengajukan draft resolusi yang kami yakini  bermanfaat sebagai suatu tindakan yang positif bagi penegakan kedaulatan Negara Negara yang terlibat dalam konflik ini dan tidak merugikan berbagai pihak yang mengklaim sebagai pemilik beberapa pulau dikawasan ini.adapun Resolusi yang kami tawarkan sebagai suatu bentuk kewajiban kami dan juga pemenuhan “national interest” kami antara lain sebagai berikut :
1.      Menyerukan penyelesaian sengketa laut China Selatan secepatnya dalam suatu Forum yang terfokus dengan berdasarkan  pada hukum laut PBB atau United Nation Convention On the Law  Of the Sea (UNCLOS 1982).
2.      Penyelesaian sengketa laut China selatan dilakukan dengan pendekatan Multilateral yaitu melibatkan seluruh Negara-negara anggota ASEAN+Amerika Serikat,Jepang,Rusia dan Korea Selatan mengingat Power China yang mendominasi bila dibandingkan dengan beberapa Negara Asia Tenggara yang terlibat dalam sengketa tersebut.
3.      Dalam semangat untuk menyelesaikan sengketa tersebut maka setiap pihak yang terlibat dalam konflik ini khususnya China agar menghargai kedaulatan kami Negara-negara ASEAN yang memiliki hak pada beberapa pulau di laut China Selatan ini.
4.      Penyelesaikan Sengketa laut china selatan harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan Diplomasi Ekonomi,dan pertahanan.
Dalam hal ini ada beberapa langkah-langkah  yang dapat dilakukan guna memberikan suatu manfaat yang adil bagi semua pihak.
a.       Dalam bidang Ekonomi : kami menyadari bahwa dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa ada kandungan minyak dan gas yang terkadung di pulau-pulau yang merupakan bagian dari masing-masing wilayah kami sehingga jika benar-benar ada potensi sumber daya alam yang terkandung diwilayah ini  maka pihak-pihak yang mengklaim sebagai bagian dari wilayahnya dapat bekerjasama untuk mengelolah sumber daya Alam tersebut secara bersama-sama dan kemudian hasil produksi tersebut dapat dibagi hasilnya kepada semua pihak yang memiliki hak atas kawasan ini yang tentunya berlandaskan hukum Internasional yang berlaku.
b.      Dalam bidang pertahanan : kami mengusulkan agar diadakan suatu kerjasama dalam bidang pertahanan militer dalam bentuk Pelatihan anggota Militer masing-masing kemudian melakukan suatu kesepakatan bersama untuk menjaga wilayah laut China selatan ini agar terjamin stabilitias wilayah ini agar keamanan laut china selatan dapat terkendali dari berbagai ancaman dari luar serta dapat menjamin suatu kemanan bagi pelayaran perdagangan internasional demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi seluruh Negara-negara didunia pada umumnya dan Negara-negara di dikawasan Asia Tenggara  khususnya.

WRITED BY FREDERIKUS KUTANGGAS DAN WINDY APRILIAN WANDY

CARA INSTAL WINDOWS 7 menggunakan flash disk




pada dasarnya sama dengan ketika anda menginstall menggunakan kepingan DVD installer. Pekerjaan paling utama bukan terletak pada proses install melainkan pada saat proses persiapan agar flash disk bisa digunakan untuk booting dan di situ sudah terdapat file system Windows 7 yang siap ditransfer ke netbook.

CARA INSTAL WINDOWS 7 , Trik ini menggunkan software Windows 7 USB/DVD yang bisa di dapatkan di website Microsoft dengan gratis. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat bootable beserta file installer Windows 7 ke dalam flash disk:
·         Tahap Persiapan:

Siapkan flashdisk dengan kapasitas minimal 4GB. Format flash disk mengunakan format NTFS. Detail bisa diliha pada gambar di bawah ini.





















Siapkan file ISO installer Windows 7. Jika belum punya, anda bisa merubah DVD ke bentuk file ISO menggunakan software Nero atau AShampoo. Pilih sesuai keingingan anda.
Download aplikasi Windows 7 USB/DVD Tool di sini
http://images2.store.microsoft.com/prod/clustera/framework/w7udt/1.0/en-us/Windows7-USB-DVD-tool.exe


  • Proses Transfer File
  • Install file yang sudah anda download tadi.
  • Selesai proses install, jalankan aplikasinya.
  • Ikuti prosesnya seperti software yang lain. Jika diminta untuk memasukkan file yang harus di copy ke CD, pilih file ISO Windows 7 yang anda punya.
·         Setelah itu, lanjutkan dengan memilih USB mana yang akan di isi file Windows 7 dan lanjutkan dengan klik tombol Begin copying.
  • ikuti prosesnya sampai selesai.

Coba buka flash disk tadi dan lihat, di situ ada beberapa file yang biasa digunakan untuk booting. Jika semua sudah selesai, gunakan flash disk ini untuk menginstall Windows 7 ke dalam netbook yang tidak ada DVD internalnya.

Media Massa dan Demokrasi Di dunia



Media Massa dan Demokrasi Di dunia
http://lutviah.net/wp-content/uploads/2011/03/meinungsfreiheit_democracy-300x212.jpg
Oleh
FREDERIKUS KUTANGGAS
4510 023 005
Ilmu Hubungan Internasional

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS”45”MAKASSAR
2012







Sistem pemerintahan demokrasi Dewasa ini dianggap sebagai sistem pemerintahan negara yang paling populer karena ideologinya yang menempatkan publik sebagai prioritas. Ideologi yang dianut paham ini “demokrasi “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” menjadi kunci utama yang seakan-akan memperlihatkan kekuasaan publik dalam mengatur pemerintahan. Dalam demokrasi ini, media massa atau jurnalisme memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan sistem demokrasi. Bahkan jurnalisme juga dianggap sebagai pilar keempat demokrasi.
Media dan demokrasi merupakan hubungan yang tidak dapat terpisahkan. Keduanya telah melewati sejarah yang panjang dan saling berkesinambungan satu sama lain sejak zaman feodal hingga saat ini. Media massa tanpa adanya demokrasi akan mengalami kemandegan, karena media massa dapat bersuara manakala difasilitasi oleh sistem demokrasi. Begitu juga sebaliknya, demokrasi akan terlihat sinarnya manakala difasilitasi oleh media massa.
Demokrasi baru dapat dikatakan berhasil ketika masyarakat well informed dalam memberikan aspirasi politiknya. Artinya, masyarakat harus memiliki informasi yang cukup  dalam menentukan keputusan politiknya dan bukan hanya asal pilih. Disinilah media massa berperan, yakni untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk membantu mereka menentukan pilihannya. Media massa bertanggung jawab memberikan informasi tentang para kandidat dari sisi yang paling objektif sehingga akan menyehatkan persaingan politik di pemerintahan.
Edmund Burke menyebut media massa sebagai pilar keempat demokrasi. Karena itu, media massa bertanggung jawab sebagai pengawas dan pengontrol para pemegang kekuasaan seperti pemerintah, para pemilik modal, dan institusi-institusi lain yang sekiranya berpotensi mempengaruhi masyarakat. Fungsi media massa tersebut seharusnya juga dapat meningkatkan kewaspadaan institusi-institusi tersebut dalam melakukan aktivitasnya, karena apa yang dilihat media juga akan dilihat masyarakat.
Media massa menjadi sangat penting dalam demokrasi karena media massa diharapkan dapat menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah serta meningkatkan aspirasi politik masyarakat. Oleh karenanya, beberapa media massa menyiapkan wadah untuk menampung aspirasi masyarakat seperti melalui surat pembaca. Hal ini juga menjadi semakin dimudahkan dengan perkembangan teknologi seperti internet yang makin memudahkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi politik. Namun masalahnya adalah, apakah sistem tersebut memang benar-benar dimanfaatkan untuk mendukung demokrasi?aspirasi tesebut di-follow up oleh media?atau malah hanya sebagai formalitas dan dijadikan sampah? Pertanyaan inilah yang harus dijawab oleh para pengelola media dalam perannya sebagai pilar keempat demokrasi.
Media massa memang berperan sebagai “marketplace of ideas”, yakni sebagai wadah aspirasi tiap orang sehingga mereka dapat berbicara dan berdebat melalui media massa. Namun hal ini juga perlu dipertanyakan keefektifannya, karena ditakutkan kebenaran yang terekonstruksi malah berdasarkan siapa yang dapat menyampaikan pandangannya dengan paling baik. Hal itu tentunya akan merugikan orang lain dan berpotensi menyisihkan kebenaran yang sebenarnya.
Berdasarkan hal tersebut, media juga seharusnya memanfaatkan kapasitasnya sebagai advokat dan partisipan sistem masyarakat dan pemerintahan. Disini, media massa tidak hanya menjadi alat pasif yang menjadi mediator komunikasi diantara berbagai pihak?pemerintah, politisi, dan masyarakat, melainkan juga  memiliki kapasitas untuk memberikan pandangannya. Baik pandangan yang mendukung kelompok-kelompok tertentu, maupun tidak. Disini, media diperlakukan seperti masyarakat yang juga berhak menyampaikan aspirasi politik.
Secara ringkas, media massa atau jurnalisme dalam demokrasi memiliki tiga peran, yaitu (1) jurnalisme sebagai sumber informasi, (2) jurnalisme sebagai watchdog dan pilar keempat demokrasi, (3) jurnalisme sebagai mediator, (4) jurnalisme sebagai advokat. Keempat peran jurnalisme tersebut merupakan tanggung jawab para pengelola media yang harus dipenuhi dalam sistem pemerintahan demokrasi.
Empat peran jurnalisme diatas memperlihatkan betapa dalam demokrasi media massa terlihat sangat baik dan independen. Namun apakah memang benar seperti itu? Pada kenyataannya, bagaimanapun media massa tidak akan pernah independen. Bagaimanapun, media massa adalah sebuah industri yang memiliki kepentingan ekonomi serta membutuhkan subsidi dana yang besar, sehingga media massa pasti akan selalu ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan kelompok tertentu yang menguasainya.
Sama dengan industri-industri lainnya, media massa memiliki kepentingan ekonomi dan kompetisi media yang sangat kuat sehingga membuat media selalu berusaha agar informasinya dapat menarik banyak massa. Hal inilah yang kemudian menimbulkan hyperadversarialism, dimana para jurnalis menjadi agresif dalam mengkritisi pemerintah agar mendapatkan berita yang kontroversial sehingga dapat menarik perhatian publik. Pada akhirnya, media massa tidak lagi mencari kebenaran realitas, melainkan jadi berlomba-lomba membuat spekulasi agar beritanya lebih menarik. Hyperadversarialism ini juga menempatkan berita politik seperti infotainment, karena selalu mengambil sisi dramatisasi dan konfrontasi politik yang terjadi. Alih-alih mendukung demokrasi, hal itu sebenarnya hanya digunakan media massa untuk kepentingan ekonomi.
Kebebasan pers dalam demokrasi juga sebenarnya patut  dipertanyakan. Apakah pers atau media massa memang benar-benar bebas dari tekanan kelompok-kelompok tertentu atau malah sebenarnya ditekan tapi sengaja ditutup-tutupi. Inilah yang kemudian juga menjadi olok-olok kritik marxian yang menyebut kebebasan pers sebagai ideological hoax, dimana sebenarnya pers atau media massa bagaimanapun tidak akan pernah terbebas dari penguasaan kaum borjuis. Kebebasan pers tersebut hanya dijadikan topeng untuk melakukan hegemoni dan mendukung industri medianya
Poin terpenting yang perlu dipahami adalah tidak akan pernah ada negara yang dapat mengaplikasikan demokrasi secara utuh, karena demokrasi sendiri bukan semata-mata lahir dari gerakan masyarakat melainkan juga didorong oleh elit-elit politik yang ada dibelakangnya. Dengan demikian, demokrasi tidak akan pernah berjalan sempurna, pasti akan selalu ada intervensi kelompok-kelompok tertentu yang mempengaruhinya. Begitu pula dengan media. Bagaimanapun media tidak akan pernah independen dan netral seutuhnya, media pasti akan selalu dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan tertentu, baik kepentingan politik maupun ekonomi.
Tulisan ini merupakan rangkuman dari buku Kevin T Leicht, “Handbook of Politics” chapter 24: Democracy and Democratization, buku Katrin Voltmer, “Mass Media and Political Communication in New Democracies”, dan buku Karin Wahl Jorgensen, “Handbook of Journalism Studies” part 17: Journalism and Democracies..